Sleman-(MTsN 9 Sleman). Bertempat di musholla pada Rabu (4/4) pukul 12.30 -14.00 WIB MTsN 9 sleman mengadakan pengajian peringatan isra mi’raj Nabi Muhammad SAW yang diikuti oleh seluruh siswa beserta Guru dan Pegawai. Bertugas sebagai pembawa acara siswa kelas VII, Maya Suryaningtyas dan Vika Dewi serta sebagai qori dan saritilawah masing-masing Selvira Muntiya dan Melda Indriya. Mengawali acara sambutan Kamad yang pada kesempatan itu diwakili oleh Jazim Kholis, S.Ag (Guru Quran Hadist) sehubungan Kamad Rita Astuti, S.Pd sedang berbarengan acara. Dalam sambutannya Jazim mengatakan bahwa peristiwa isra mir’aj merupakan peristiwa penting untuk diperingati karena didalamnya terkandung peristiwa awal mula diperintahkannya ibadah shollat sebagai kewajiban ummat manusia kepada Sang Pencipta Allah SWT.
Bertindak selaku Pembicara Ustadz Drs.H.Mujiharno yang pada kesempatan itu menyampaikan peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW yang melalui lapisan tujuh langit untuk menerima perintah shollat tersebut yang kemudian dikenal dengan peristiwa isra mi’raj. Serta dikisahkan pula bahwa pada setiap lapisan langit bertemu dengan para Nabi terdahulu seperti pada lapis pertama bertemu Nabi Adam, lapis kedua bertemu Nabi Isa, lapis ketiga bertemu Nabi Yusuf AS, lapis ke empat bertemu Nabi Idris AS, lapis kelima Nabi Harun AS, lapis ke enam Nabi Musa AS, dan lapis ketujuh bertemu Nabi Ibrahim AS. Yang disampaikan pula keberatan Nabi Muhammad SAW saat menerima awal perintah shollat yang jumlahnya 50 kali, hingga akhirnya dikabulkan Allah SWT untuk hanya melaksanakannya sebanyak 5 kali/waktu.
Dan pada akhir tausyiahnya kemudian disimpulkan oleh Ustadz Drs.H.Mujiharno bahwa ibadah shollat merupakan ibadah yang sifatnya wajib bagi ummat manusia sebagai wujud rasa syukur atas ni’mat Allah SWT. Selain itu karena hanya dengan ibadah shollat pula yang nantinya akan menolong umat manusia saat menghadapi yaummul hisab. Oleh karena itu sebagai siswa madrasah tidak ada alasan dan sungguh memalukan apabila tidak menjalankan ibadah shollat tersebut demikian dikatakan Ustadz Mujiharno. (EB/mazjoz)