Sleman – MTsN 9 Sleman, Senin siang (26/08/2024) Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap bencana gempa bumi, MTsN 9 Sleman menyelenggarakan kegiatan simulasi mitigasi bencana. Kegiatan yang dimulai pada pukul 13.30 WIB ini diikuti oleh seluruh peserta didik dan Bapak/Ibu guru, serta menghadirkan tiga personel medis yang berpengalaman dari layanan ambulans, yaitu Hermas Risriyanto, Muhammad Fazha Ingga Rizky, dan Sri Widodo.
Simulasi ini bertujuan untuk melatih siswa dan staf sekolah dalam menghadapi situasi darurat akibat gempa bumi, termasuk bagaimana melakukan evakuasi dengan aman dan tepat. Dalam simulasi tersebut, para peserta diajarkan untuk tetap tenang, mengikuti jalur evakuasi yang sudah ditentukan, serta teknik dasar pertolongan pertama bagi korban bencana. Hermas Risriyanto, salah satu kru ambulans, memberikan penjelasan tentang pentingnya langkah cepat dan terkoordinasi saat terjadi gempa bumi. “Kesiapsiagaan adalah kunci utama dalam menghadapi bencana. Dengan latihan seperti ini, kita semua, terutama para siswa, dapat lebih siap jika sewaktu-waktu terjadi gempa bumi yang sesungguhnya,” ujarnya.
Sementara itu, Muhammad Fazha Ingga Rizky menambahkan penjelasan mengenai cara-cara dasar memberikan pertolongan pertama kepada korban yang mungkin terluka akibat gempa. “Pengetahuan tentang pertolongan pertama sangat penting untuk dimiliki oleh setiap individu, karena dapat menyelamatkan nyawa dalam situasi darurat,” katanya. Sri Widodo juga memberikan simulasi langsung mengenai penggunaan alat-alat medis dasar yang biasa ada di ambulans. Ia menjelaskan bagaimana cara menggunakan peralatan tersebut dalam situasi darurat sebelum bantuan medis lebih lanjut tiba. Kegiatan ini diakhiri dengan evaluasi singkat dan diskusi antara para peserta simulasi dan kru ambulans untuk membahas apa saja yang perlu ditingkatkan dalam prosedur evakuasi dan penanganan bencana di sekolah. Dengan adanya simulasi ini, diharapkan para siswa MTsN 9 Sleman dapat memiliki kesiapsiagaan yang lebih baik dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana gempa bumi di masa mendatang. (YL)