Waka Kurikulum MTsN 9 Sleman Ikuti Sosialisasi Kurikulum Cinta dan Pendampingan Kurikulum Madrasah

Sleman – Wakil Kepala (Waka) Kurikulum MTsN 9 Sleman, Umu Hani, S.Pd., mengikuti Sosialisasi Kurikulum Cinta dan Pendampingan Kurikulum Madrasah yang diselenggarakan di MTsN 4 Sleman pada Selasa, 25 Februari 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh perwakilan MTs se-Kabupaten Sleman sebagai upaya penguatan implementasi kurikulum madrasah yang lebih humanis dan inovatif.

Dalam kesempatan tersebut, Hj. Anita Isdarmini, M.Hum., Sub Koordinator Kurikulum dan Kesiswaan Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY, menjelaskan bahwa Kurikulum Cinta merupakan program unggulan yang berbeda dengan program mandatori. Kurikulum ini dirancang untuk melahirkan insan yang humanis, nasionalis, toleran, serta penuh cinta dalam kehidupan bermasyarakat.

Sementara itu, H. Tulus Dumadi, M.A., dalam arahannya menekankan bahwa esensi utama Kurikulum Cinta adalah peserta didik. Menurutnya, keberhasilan kurikulum tidak hanya diukur dari dokumen atau slogan semata, tetapi dari bagaimana karakter siswa berkembang menjadi lebih baik.

“Kepala madrasah harus menjadi teladan bagi semuanya. Pendidikan karakter bukan sekadar slogan, plang, atau sekadar program seremonial, tetapi harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di madrasah,” ujar Tulus Dumadi. Ia juga menekankan bahwa jika ada permasalahan internal di madrasah, harus diselesaikan dengan baik di lingkungan internal tanpa menimbulkan ketidakpuasan yang berlarut-larut.

Lebih lanjut, diskusi dalam sosialisasi ini juga menyoroti bagaimana mewujudkan madrasah unggul. Salah satu poin utama yang ditekankan adalah pentingnya pengelolaan madrasah yang profesional, dengan memberikan ruang bagi inovasi dan kreativitas dalam mengelola pendidikan. Kurikulum Merdeka menjadi salah satu instrumen yang memberikan peluang bagi madrasah untuk lebih fleksibel dalam mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan madrasah-madrasah di Sleman semakin siap menerapkan Kurikulum Cinta sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif, humanis, dan berorientasi pada pembentukan karakter peserta didik. (el)