Pertunjukan Wayang Bukti Wujud Madrasah Berbudaya

           wayang (MTsN 9 Sleman). Bertempat di halaman madrasah pada Jum’at (15/3) pukul 07.00 – 08.00 WIB seluruh warga MTsN 9 Sleman – Maguwoharjo, Guru Pegawai dan seluruh siswa dihibur dengan menyaksikan aksi dalang cilik madrasah Handika Satria Putra siswa kelas VIII.A, yang pada kesempatan itu unjuk kebolehan memainkan pertunjukan wayang kulit. Dengan kecerdasannya dalam mensiasati dan memanfaatkan kemajuan teknologi,  pertunjukan wayang kulit yang biasannya di sibukkan oleh berbagai persiapan khususnya perangkat gamelan beserta penabuhnya pada kesempatan itu diringkas sedemikian rupa, dimana untuk gamelan pengiring didapat dengan cara menggunakan unduhan internet yang kemudian disimpan dalam bentuk flasdisk sehingga pertunjukan wayang menjadi ringkas dan simpel namun tetap dapat berjalan seperti pada umumnya walaupun hanya dengan musik rekaman sebagai pengiringnya.

            Meskipun  hanya sederhana akan tetapi pertunjukan wayang kulit tersebut mampu menyita perhatian seluruh warga madrasah pada pagi hari itu, hal ini terlihat dari tepuk tangan yang meriah dan tawa para siswa saat melihat permainan dan dialog yang dimainkan oleh Handika tersebut. Ditemui usai pertunjukan Handika mengatakan bahwa ketrampilan nya memainkan wayang didapat dari kakeknya yang selain mengajarkan bagaimana cara memainkan wayang juga selalu memberikan nasehat kepada dirinya agar dalam pergaulan dan berperilaku selain mencontoh ajaran Nabi Muhammad SAW sebagaimana disampaikan Guru juga dapat mencontoh karakter wayang tersebut khususnya para tokoh Pandawa yang selalu membela kebenaran dengan berdasar pada sikap jujur dan Pemberani.

Sementara itu dalam kesempatan sama usai menyaksikan pertunjukan Kamad Rita Astuti, S.Pd dengan di dampingi Waka kesiswaan Warsun Munawir, S.Pd mengatakan bahwa selain merasa bangga atas ketrampilan anak didiknya itu pihaknya sengaja mendorong dan memfasilitasi siswa tersebut untuk tampil dihadapan teman-temannya. Dengan tujuan selain untuk uji nyali juga sebagai variasi kegiatan Jum’at  pagi seperti senam, kerja bakti dan Literasi, disamping untuk menunjukkan bukti akan pelaksanaan 9 program unggulan madrasah yang beberapa waktu lalu (25/8/2018) dilaunching oleh Bupati Sleman Drs.H.Sri Purnomo, S.Pd. Dimana dari 9 program tersebut salah satunya berupa Madrasah Berbudaya. Apalagi ketrampilan memainkan wayang merupakan ketrampilan yang langka bagi anak-anak ditengah gempuran berbagai permainan elektonik seperti saat ini mulai dari games hingga Hand Phone dsb.

Dan jika dikaitkan dengan pendidikan karakter wayang kulit merupakan salah satu hasil budaya yang revelan untuk dilaksanakan karena didalamnya mengandung nilai filosofis yang sesuai dengan pendidikan karakter itu sendiri seperti kejujuran, kesopanan, keberanian dsb. Oleh karena itu diharapkan dengan ditampilkannya pertunjukan wayang tersebut dapat menjadi motivasi dan memunculkan siswa-siswi lainnya untuk unjuk kebolehan sesuai dengan bakat dan potensinya. Karena sudah saatnya bagi kita untuk peduli dengan melestarikan budaya adiluhung warisan nenek moyang sebab kalau bukan kita siapa lagi, karena tanpa kepedulian kita pelan tapi pasti budaya itu akan hilang baik karena diambil orang maupun lenyap ditelan zaman. Oleh sebab itu karena kita tidak ingin hal ini terjadi maka selanjutnya kita tuangkan melalui 9 program unggulan madrasah yang realisasinya kita wujudkan melalui pertunjukan wayang kulit seperti pada kesempatan pagi ini, yang insya’alloh kedepan akan kita lanjutkan dengan tampilan-tampilan lainnya demikian pungkas Rita Astuti yang diamini oleh Warsun Munawir. (EB/mazjoz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *