Sleman (MTsN 9 Sleman) – Lantunan bacaan surah pendek menggema menambah khidmat suasana di pagi yang cerah. Itulah yang tergambar dari kegiatan Madrasah Bertilawah, kegiatan yang dilaksanakan Madrasah Tsanawaiyah Negeri (MTsN) 9 Sleman pada Selasa (22/10) pukul 08.40 WIB – 09.40 WIB di halaman madrasah dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2019. Acara yang merupakan agenda rutin tiap tahun tersebut diikuti oleh guru, pegawai, beserta seluruh siswa baik kelas VII, VIII dan IX.
Mengawali kegiatan, sebelumnya diadakan upacara Peringatan HSN dengan Kepala Madrasah Rita Astuti sebagai pembina upacara. Rita Astuti mengatakan bawa Hari Santri diperingati dengan harapan para siswa dapat meneladani perilaku santri mulai dari cara berpakaian yang syar’i hingga perilaku yang beretika. Dengan mengambil contoh sederhana beliau menggambarkan seorang santri yang selalu meminta restu kepada orang yang lebih tua setiap kali hendak melakukan sesuatu, hal ini pula yang pihaknya harapkan dari siswa siswi madrsah khususnya siswa siswi MTsN 9 Sleman.
“Jangan pernah lupa untuk berpamitan setiap kali mau berpergian, minta doa restu setiap kali akan berkegiatan pada Ayah, Ibu, dan keluarga kalian, terutama yang lebih tua, tak terkecuali gurumu,” pesan Rita.
Selanjutnya, seluruh warga madrasah mengikuti salat Istisqo’ bersama imam Zaky Ghufron dan serta khotib Jazim Kholis. Setelah salat Istisqo’ berjamaah, dilakukan tadarus bersama dengan bacaan surah surah pendek (Juz 30) dan doa khotmil qur’an yang dipimpin oleh Anton Husni Mubarok. Di akhir kegiatan, diadakan makan nasi uduk bersama yang menandai khotmil qur’an. Tradisi makan bersama atau makan kembul tersebut merupakan tradisi yang melekat pada para santri untul menunjukkan rasa kebersamaan, senasib, dan seperjuangan.
Acara peringangatn HSN kali ini sungguh spektakuler. Ada lomba “Pemilihan Putra dan Putri Muslim Muslimah Matsama 2019” yang penilaiannya tidak hanya berdasarkan penampilan saja, melainkan juga tes wawancara. Dalam wawanara tersebut, setiap pasangan akan diberi pertanyaan terkait bacaan Al qur’an, pengetahuan umum, kemampuan berpendapat, dan wawasan terkini. Tak hanya dari segi kegiatan, baju koko dan gamis yang dikenakan oleh guru, pegawai beserta seluruh siswa pada kegiatan itu menambah semarak suasana. (El-Daw)