
Kemenag Sleman News (MTsN 9 Sleman) – Sabtu pagi (14/06/2025), dua guru perwakilan dari MTsN 9 Sleman yakni Yuli Widiastuti dan Widyajayanti mengikuti acara Closing dan Awarding Sekolah Juara 2025. Sebanyak kurang lebih 25 guru dari seluruh jenjang di satuan pendidikan wilayah binaan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman menghadiri acara tersebut. Acara Closing dan Awarding Sekolah Juara 2025, di gelar di ruang Teater Magister dan Doktor FEB UNY dengan tema “Dari Sekolah Juara, Tumbuh Menjadi Guru Inovatif, Bergerak Menggenggam Masa Depan.” Acara di mulai pukul 08.00 WIB berakhir pada pukul 11.40 WIB. Sebelum memasuk ruangan, seluruh peserta melaksanakan registrasi terlebih dahulu dengan menunjukkan bukti pendaftaran.
Acara dipandu oleh dua MC yakni Muh. Azhar Yusuf dan Haswa Aisatul Azkia. Adapun susunan acara dimulai dengan pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Sambutan pimpinan Guru Inoatif yakni Bapak Puja Ahmad Altiar, Penampilan taerian Sanggar Kartalam, Sambutan BBTK GTK, Sambutan Prof. Nunuk Suryani, M.Pd., sambutan Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed, Talkshow dan Tanya jawab bersama narasumber inspiratif, promosi guru inovatif, Laporan sekolah juara, Pemutaran video cuplikan, Pembacaan nominasi sekolah, Winning Speech dan foto, pembacaan nominasi guru, dan acara terakhir penutupan dan hiburan.
Dalam sambutannya Pimpinan Guru Inovatif yakni Puja Ahmad Altiar mengungkapkan bahwa “Guru Inovatif hadir untuk para guru di Indonesia agar bisa berkolaborasi dan tumbuh bersama, bukan hanya sekedar pelatihan saja, tetapi juga merupakan gerakan yang mewujudkan sekolah-sekolah juara karena inovasi tidak bisa berhenti di satu titik.” Ungkap Puja
Talkshow dibawakan oleh Maria Magdalena Emy Rahmawati yang merupakan Kepala Sekolah SMP Tumbuh, Rizqi Rahmat Hani selaku Chairman of Kampus Pemimpin Merdeka dan Teacher influencer, dan Dr. Setya Raharja, M.Pd selaku Koordinator Prodi S3 Manajemen Pendidikan FIP UNY dan talkshow ini dimoderatori oleh Meilinda Chrisdian Pertiwi, S.Si., M.Pd. Isi talkshow membahas fakta-fakta yang terjadi di lapangan saat pembelajaran di antaranya bagaimana cara mengatasi siswa yang unik, solusinya yang disampaikan oleh Maria Magdalena yakni melalui berdiskusi dengan orang tuanya, dilakukan pendekatan kepada siswa tersebut apa kendalanya saat pembelajaran dan kita sebagai guru juga harus belajar dari guru lain juga.
Selain itu dibahas juga tantangan terbesar apabila guru bertransformasi yakni kadang kita sebagai guru merasa sudah cukup mampu dan tidak mau belajar, itu membuat kita tidak tumbuh dan berkembang jadi harus punya mindset bertumbuh. Sebagai guru juga tidak boleh mengunjingkan teman yang ingin maju agar tetap bisa maju berkembang. Diakhir acara dilakukan penyerahan sekolah juara dan guru terbaik. Adapun daftar sekolah juara terbaik yakni sekolah terbaik Juara I TKIT Ummul Quro Manokwari; Juara II SD N 3 Mojo Andong Boyolali, dan Juara III TK Muslimat NU Masyithoh 25 Sokaraja. Guru terbaik juara I dimenangkan oleh guru MTsN Jembrana Bali, Juara II SMP N 1 Malang dan Juara III SMA N 1 Lendah Kulonprogo. (YL/TN)